Tak henti-hentiknya kita selalu
hadir bercerita tentang eksistensi HMI, entah itu di warung, di rumah, apalagi di sekretariat dan forum-forum HMI.
Kita hadir di HMI, dengan artian kita hadir sesuai dengan kebutuhan HMI, agar
eksistensi himpunan ini terjamin. Hal inilah yang seharusnya disadari oleh
setiap anggota dan Kader HMI, di tengah-tengah warna-warni perbedaan yang ada
di internal organisasi. Hal inilah yang akan menjadi perekat yang mendekatkan
warna-warni perbedaan itu. Selama kita memegang teguh landasan pemikiran
seperti itu, Insya Allah Himpunan
akan tetap eksis dan berkembang.
Menyibak usia HMI yang ke 68,
semangat memberi yang terbaik untuk Himpunan, tak takut mencoba dan salah,
serta optimisme Yakin Usaha Sampai, kini harus menggelora dalam sanubari kader
HMI. Di tengah kondisi internal maupun eksternal yang dibayang-bayangi krisis
politik dan moral, kita dituntut kritis di atas pijakan moral dan intelektual.
Agar kita tidak terjebak pada fenomena sesaat dan tarian pihak lain yang belum
tentu sejalan dengan kejatidirian HMI itu sendiri.
Di tengah-tengah kondisi HMI yang
seperti sekarang ini, selaku kader HMI kita di tuntut untuk berkerja keras,
cerdas, profesional dan ikhlas dalam upaya menjaga dan membesarkan HMI. Agar kita bangga
mengibarkan bendera sang hijau hitam dan agar Alumni HMI tidak tertunduk layu
dan lesu mengaku sebagai Alumni HMI. Apalagi kader alumnus LK II seharusnya sadar
bahwa ia adalah kader HMI (tulang punggung HMI) sesuai dengan tujuan LK II
yaitu “Terbinanya kader HMI yang
mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi serta berjuang
untuk meneruskan dan mengemban misi HMI”, artinya tidak hanya pengurus yang
harus bekerja, kader-kader yang alumnus LK II juga mempunyai peran yang sangat
strategis dalam membangun dan
menjalankan misi Himpunan. Bukan malah menambah beban bagi pengurusnya.
Tanamkan pada diri kita bahwa kita
bekerja di HMI bukan bekerja untuk Ketua Umum dan Jajaran pengurusnya, melaikan
berkerja ikhlas untuk HMI. Berbuat untuk HMI artinya berbuat untuk diri
sendiri. Membesarkan HMI adalah membesarkan diri sendiri. Untuk mempersiapkan hari
depan HMI yang luas dan gemilang sesuai status, fungsi, dan perannya di masa
kini dan masa mendatang menuntut kita pada masa kini untuk benar-benar dapat
mempersiapkan diri dalam menyongsong hari depan HMI yang luas dan gemilang itu.
Pernah seorang senior HMI (SR)
mengatakan bahwa :“yang bekerja ikhlas
membesarkan HMI ia akan mendapat balasan atas perbuatannya. Begitupun
sebaliknya, apabila neko-neko dalam semasa ber-HMI, kita akan mendapat balasan
atas apa yang pernah kita lakukan. Karena itu adalah hukum alam ( sunnatullah).
Dan hal itu sudah banyak contohnya di HMI ini”. Atas semangat itu kita harus
berkerja ikhlas untuk HMI, sesuai apa kata hati nurani dan tentunya tidak lari
dari aturan-aturan yang telah kita sepakati bersama. Semoga menjadi renungan
buat kita semua dan HMI tetap Jaya dan warnanya tidak pudar dan lusuh.
Tingkatkan
Kinerja
Kanda Solichin dalam bukunya HMI
Candradimuka Mahasiswa mengatakan : Kinerja yang baik akan menghasilkan sesuatu
yang baik. Agar HMI mampu mencapai hasil yang baik dari masa-masa sebelumnya
maka HMI harus meningkatkan kinerjanya. Tentu kinerja yang ditunjukkan oleh HMI
berfokus pada bidang kemahasiswaan, keislaman, keumatan dan kebangsaan.
·
Pada aspek kemahasiswaan, HMI harus
mampu menawarkan konsep Student Need dan
Student Interest sehingga
kehadirannya benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh para mahasiswa, selain
itu HMI juga harus mampu menciptakan suasana agar para kader ikut merasa bangga
dan memiliki.
·
Pada aspek keislaman, HMI harus mampu
melahirkan pemikiran-pemikiran inovatif yang selanjutnya dapat
ditransformasikan dalam pola pikir dan
pola laku kader. Belakangan ini pembaharuan pemikiran keislaman tidak banyak
muncul dari kader HMI. Untuk itu HMI harus kembali memikirkan bagaimana
menciptakan kantong-kantong penyemaian intelektual muslim.
·
Pada aspek keumatan dan kebangsaan, HMI
mesti berdiri di barisan depan mempelopori mewujudkan cita-cita hidup berbangsa
dan bernegara dalam bingkai NKRI. Untuk kepentingan ini mesti mampu berpikir
konsepsional sehingga apa yang dipikirkan dan direncanakan dapat dilaksanakan
karena berangkat dari realita dan tantangan zaman yang ada. Kuncinya, HMI dan
kader-kadernya tidak boleh terperosok pada fanatisme dan primordialisme, serta juga
tidak terperangkap dalam kooptasi
Alumni. Kita diajarkan merdeka di
Himpunan ini, karena kemerdekaan adalah hak yang paling azazi dari individu
dalam artian kemerdekaan yang tidak mendobrak hukum Allah. Oleh sebab itu,
jangan sampai kemerdekaan itu dirampas.
Apabila langkah-langkah tersebut
di atas dilakukan, Insya Allah berbagai
problem, kekhawatiran, kelemahan, dan lain-lain di HMI akan dapat diatasi.
Namun itu semua harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan kerja keras serta
ikhlas. Yakinlah bahwa dengan berusaha, semua akan tercapai.
AKU KARENA HMI, BUKAN HMI KARENA AKU.
By: Akhirman
(BPL HMI Cabang Kerinci)
Diposting
oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cabang Kerinci
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !