
Oleh : IDOLI CHANIAGO
KETUM KOMISARIAT TARBYAH
Kata orang mahasiswa yang berkecimpun di sebuah organisasi ataupun tidak, tapi dia memikirkan nasib rakyatnya itu disebut aktivis. Apa benar aktivis itu orang yang berjuang demi rakyat dan negaranya?
Aku
masih bingung dengan apa yang aku lakukan sekarang, aku bingung dengan kata
Aktivis, aku berpikir dari mulai Sekolah dan perguruan tinggi itu ada ada di
negri ini tentu sudah banyak orang yang terlahir dengan intelektualnya yang
tinggi, tapi kenapa negara ini masih saja belum merdeka?, banyak rakyat yang
masih sengsara dan melarat, orang bilang 17 agustus 1945 adalah tanggal negri
ini merdeka tapi realita yang terjadi sekarang apa? Rakyatnya masih juga
melarat dan sengsara. Mungkin Negara ini yang sudah merdeka tapi, Bangsaku
belum merdeka. Kenapa orang dinegri ini tidak pernah berpikir ntuk menolong
sesama, Koruptor masih meraja lela, kejahatan dimana- mana, kenapa orang-orang
dinegri ini sanggup mengorbangkan saudara-saudaranya, demi kepentingan
pribadinya. Mungkin suatu saat meraka akan sadar. (Tapi itu Mustahil !).
Untuk
mengubah sesuatu itu memang sulit ketika semua orang tidak perduli dengan negri
ini. Sekarang aku merasa bangga menjadi putra asli negri ini, aku akan ubah
dunia ini menjadi dunia yang penuh dengan keadilan dan kesejahteraan.
Kedengarannya memang mustahil kawan! Tapi didunia ini tidak ada yang tidak mungkin
selagi kita terus berusaha, ciptaan tuhan yang paling hina saja bisa bertahan
hidup dengan kekurangan yang dimilkinya. Tapi kenapa kita ciptaan yang paling
sempurna ini tidak bisa membuat dunia ini penuh keadilan?, Kita jauhkan negri
kita ini dari koruptor-koruptor, pemimpin-pemimpin yang dzalim.
Ayo
wahai Saudara-saudaraku, kita lakukan perubahan dari yang terkecil hingga yang
terbesar, kita tunjukkan bahwa Putra-Putri negri ini tidak bodoh, kita
tunjukkan bahwa kita semua in masih peduli dengan negri ini, kita tidak butuh
orang-orang yang hanya bisa merusak dunia ini. Kita butuh mereka-mereka yang
peduli dengan rakyatnya dan memikirkan negri ini.
Wahai
kaum-kaum Intelektual ayo kita
bebaskan negri ini dari mereka-meraka yang mementingkan dirinya saja. Kita ini
tonggaknya negri ini kenapa kita masih biarkan orang-orang yang hanya ingin merusak
negri ini. Mereka-mereka yang ingin menjajah rakyatnya sendiri, apa gunanya
seorang mahasiswa yang disebut orang yang berintelektual tinggi kalau kita
biarkan saja orang-orang yang semena-mena dengan negri ini, apa kita tak pernah
melihat banyak saudara-saudara kita yang sengsara ulah dari pemimpin-pemimpin
yang dzalim. Kita jangan tergiur dengan harta yang melimpah yang diombar-ambir
oleh mereka-meraka yang mau menjajah negri ini, kita tunjukkan kalau harga diri
seorang pemuda itu tidak bisa dinilai dengan uang ataupun jabatan.
Kita
seorang putra-putri bangsa adalah orang yang ingin melihat rakyat di negri ini
hidup dengan penuh keadilan. Kita orang-orang yang memperjuangkan hak-hak
saudara-saudara kita yang tertindas. Kita tunjukkan bahwa kita bisa
memerdekakan negri ini dengan arti sebenar-benar arti kemermerdekaan, kita
wujudkan impian kita ingin melihat rakyat hidup dengan penuh keadilan dan
kesejahteraan, dan kita bisa tunjukkan kalau rakyat di negri ini adalah
orang-orang yang peduli sesama. Orang mementingkan keadilan dan kesejahteraan,
bukan orang-orang yang mementikan individual.
Mari
kita buktikan dan kita tunjukkan dengan bangga kepada seluruh dunia, “kalau negriku adalah negri yang terbebas
dari para koruptor dan pemimpin yang dzalim, yang terbebas dari orang-orang yang
ingin menindas hak orang lain, Kami para putra-putri negri ini tidak akan hanya
diam jika saudara-saudara kami dirampas haknya, Para koruptor dan orang-orang
yang ingin menindas hak kami akan kami hanguskan dari negri ini. Kami akan
memperjuangkan hak kami yang ditindas para pemimpin-pemimpin yang dzalim. Dan
kami tetap ada selama para orag-orang yang ingin menjajah rakyatnya itu ada.
Darah juang kami tidak akan pernah hilang selama negri ini rakyatnya belum
merdeka. Suara kami akan selalu ada menghantui para orang-orang yang berbuat
dzalim kepada rakyatnya. Satu tekad kami untuk negri ini yang Adil, Berdaulat, Tentram
dan Sejahtera dan Negri ini memimpikan pemimpin yang Altruistis”.
“Corrupt and Despotic Leaders
Enemies Students”
Salam
“Yakusa”
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !