Oleh : Akhirman (Ketua Umum HMI Cabang Kerinci)
Perjalanan perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam telah jauh kita rentang. Perjuangan dengan semangat idealisme kita laksanakan selama hampir 67 tahun, sejak organisasi ini didirikan di Yohyakarta yang di prakarsai oleh mahasiswa STI yaitu Lafran Pane, pada tangal 5 Februari 1947 M, bertepatan dengan tanggal 14 Rabiul Awal 1633 H.
Suatu hal yang patut kita syukuri, bahwa telah banyak yang dapat kita lakukan dalam usaha mencapai tujuan HMI, demi kepentingan umat dan bangsa serta keutuhan NKRI. Keberhasilan yang di maksud meliputi bidang politik, sosial kemasyarakataan , terlebih-lebih di bidang kemahasiswaan dalam upaya mencetak kader umat dan kader bangsa yang bewawasan keislaman, keindonesiaan, dan kepemudaan. Hal ini sesuai dengan fungsi HMI sebagaai organisasi kader (AD HMI Pasal 8).
Melalui HMI ini dapat dikembangkan
SDM yang terdidik, terlatih dalam berorganisasi, berpikir, dan bertindak dalam
upaya mencerdaskan anak bangsa. Karena sejak awal menjadi anggota HMI telah
diarahkan dan dibina menjadi insan akademis, pencipta, pengabdi, yang
bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhai Allah SWT (AD HMI Pasal 4). Kehadiran lapisan terdidik ini sangat
penting bagi tercaapainya cita-cita bangsa. Namun kesuksesan dan harapan yang
didambakan kepada HMI, secara kritis dan jujur diakui banyak di jumpai berbagai
kekurangan dan kegagalan dalam memperjuangkan misi.
Komisariat adalah struktur pengurus
HMI yang paling bawah setelah cabang. Komisariat adalah kesatuan yang dibentuk
pada satu fakultas dalam satu lingkungan universits atau Perguruan Tinggi (ART
HMI Pasal 40). Walaupun struktur terendah di HMI, namun komisariat mempunyai
kedudukan yang strategis dan menentukan bagi kelangsungan hidup HMI.
Sejak awal HMI, berbasis di
kampus-kampus. Berarti HMI lahir dari rahimnya Perguruan Tinggi. Untuk mengukuhkan
HMI dikampus-kampus, maka eksistensi komisariat wajib dan harus dikukuhkan demi
kelangsungan masa depan HMI. Komisariat merupakan ujung tombak dalam merekrut anggota
sebagai syarat untuk terbentuknya satu organisasi yang mengambil basis di
Perguruan Tinggi. Begitu juga pelaksanaan tugas-tugas lain, Komisariat
merupakan ujung tombak, yang tidak boleh diabaikan keberadaannya. Kedudukan
Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaaan sangat strategis dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, dan oleh karena itu Perguruan Tinggi dan dunia
kemahasiswaan menjadi ajang perebutan untuk dapat dikuasai, sehingga dapat dimanfaatkan
bagi kepentingan kelompok atau golongan.
Salah satu di antara 44 indikator
kemunduran HMI yang ditulis oleh Kanda Agusalim Sitompul (Alm) adalah kurang
berfungsinya HMI sebagai ujung tombak perjuangan HMI di kampus-kampus. Jika
peran HMI seperti yang disebutkan diatas, maka sudah barang tentu aakan di
ambil oleh pihak lain, maka hal ini merupakan tantangan bagi HMI komisariat
khususnya dan HMI umumnya.
Jika melihat peran yang seharusnya
dimainkan oleh HMI Komisariat, tantangan-tantangan yang di hadapkan, serta
melihat kondisi yang saat ini mengalami kemunduran, maka ada beberapa tugas
pokok yang wajib dan harus dijalankan oleh HMI Komisariat dalam upaya
mengukuhkan eksistensi HMI di kampus-kampus. Sebagai berikut:
1. Merekrut
anggota baru HMI sebanyakmungkin, karena
anggota adalah salah satu syarat dari keberadaan komisariat.
2.
Melaksanakan MAPERCA.
3.
Melaksanakan LK I
Komisariat sebagai syarat untuk menjadi anggota biasa HMI.
4.
Melaksanakan Follow
Up terhadap anggota lulusan LK I secara berkesinambungan.
5.
Memperbanyak kader yang
mengkuti LK II.
6.
Melakukan
kegiatan-kegiatan yang menambah wawasan seperti forum diskusi, kajian, dll.
7.
Meningkatkan kualitas
pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran islam.
8.
Menciptakan kehidupan
yang religius di tengah-tengah kehidupan kampus.
9.
Berpartispasi aktif dalam
kegiatan organisasi kemahasiswan intern kampus, seperti BEM, BEM Fakultas, HIMA PRODI, LDK, dll.
10.
Senantiasa menciptakan suasana
demokratis, terbuka dan kebersamaan dalam kehidupan kampus.
11. Selalu
kritis terhadap fenomena-fenomena yang
terjadi di kampus, baik yang menyangkut pimpinan, proses belajar mengajar,
kemahasisswaan, sehingga tercipta suasana kampus yang kondusif.
Tugas-tugas diatas saya kutip dari
materi yang di sampaikan oleh almarhum Kanda Agusalim Sitompul pada saat saya
LK II di HMI Cab. Jambi pada tahun 2010 dan juga ada beberapa poin yang saya
tambahkan atas dasar pemikiran sendiri. Karena saya berpikir hal tersebut
sangat penting bagi pengembangan komisariat. Mengenai tugas-tugas penting komisariat,
tentunya bukan 11 point ini saja, masih banyak hal-hal lainnya yang dapat
dilakukan oleh Komisariat.
Pemikiran-pemikiran yang
dilontarkan di atas adalah suatu teori. Teori menuntut pelaksanaan yang riil.
Keberhasilan membangun dan membina Komisariat tergantung dari pengurusnya
sendiri, dan pelaksanaan kegiatan memerlukan kreativitas yang unggul.
Demikianlah pokok-pokok pikiran ini disampaikan untuk direnugkan dan
dilaksnakan bersama. Semoga bermanfaat.
Bahagia HMI.
Yakin Usaha Sampai!
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !